LAPORAN
PRAKTIKUM
BENTUK
DAN STRUKTUR SEL
DISUSUN
OLEH:
NAMA : MUHAMMAD NAILUL ABROR
NIM : 150210103062
KELOMPOK : 2
NO.
HP : 085645268804
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
JEMBER
2015
I.
JUDUL
Bentuk dan struktur sel.
II.
TUJUAN
Pada akhir praktikum ini mahasiswa
diharapkan dapat;
1. Menjelaskan
struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
2. Menggambarkan
bermacam – macam bentuk sel.
III.
BASAR TEORI
Sel merupakan satuan srtuktur dan
fungsi pada hewan dan tumbuhan. Ia merupakan satuan hidup yang paling kecil
yang sanggup mandiri. Pertama kali disebut sel oleh Robert Hooke pada tahun
1665 atas dasar jaringan gabus yang diamati melalui lensa pembesar. Virchow
dalam tahun 1885 mengemukakan bahwa semua sel berkembang dari sel yang telah
ada(Bajpai, 1989: 5).
Konsep yang menyatakan bahwa sel
adalah suatu unit dasar benda hidup telah diakui sejak kurang lebih tahun 1830;
dan tidak perlu lagi kita pungkiri bahwa konsep ini menjadi salah satu dasar
biologi modern. Konsep ini penting karena dengan menjadikan sel menjadi unit
dasar kehidupan, perhatian kita terfokuskan pada suatu struktur benda hidup
yang harus kita teliti dan pahami agar biologi sebagai ilmu maju. Tidaklah
berlebihan untuk mengatakan bahwa kita memahami kehidupan hanya karena sejauh
ini kita memahami struktur dan fungsi
sel(Loveless, 1987: 18).
Kebanyakan makhluk di bumi
terdiri atas banyak sel. Tak dapat disangkal setiapsel itu hidup, tetapi masing-masing dikhususkan untuk melakukan satu
atau beberapa fungsi bagi organisme yang menjadikan sel itu bagiannya. jadi, setiap sel bergantung pada
sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan
sendiri(Kimball, 1983 : 87).
Dalam
jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang
dapat hidup. Bahkan terdapat beraneka ragam bentuk kehidupan yang hadir sebagai
organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan
hewan, bersifat multiselular; tubuh organisme semacam itu merupakan hasil kerja
sama antara banyak jenis sel yang terspesialisasi yang dapat bertahan hidup (survive, sintas) dalam waktu lama secara
sendirian. Akan tetapi, bahkan ketika tersusun ke dalam tingkat organisasi yang
lebih tinggi, misalnya jaringan dan organ, sel merupakan unit dasar bagi
struktur dan fungsi organisme. Kontraksi sel – sel otot menggerakkan mata anda
membaca kalimat ini. Ketika anda memutuskan untuk membalik halaman buku, sel –
sel saraf akan meneruskan keputusan itu dari otak ke sel – sel otot pada tangan.
Setiap tindakan organisme dimulai pada tingkat selular(Campbell, 2008: 102).
Sel
merupakan satuan bermembran yang mengandung organel – organel, protoplasma, dan
inti. Organel adalah bangunan terorganisir terdiri atas molekul biologis yang
berperan tertentu dalam berfungsinya sel, misalnya mitokondria untuk penyediaan
energi dan retikulum endoplasma untuk menghasilkan sekret seperti enzim dan
hormon(Bajpai, 1989: 5).
Berdasarkan organisasi internalnya
sel dibedakan menjadi dua yaitu, sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
prokariotik memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan sel
eukariotik, namun sel prokariotik memiliki banyak ribosom. Pada sel eukariotik
mempunyai inti sel yang dibatasi oleh membran inti yang dinamakan nukleus.
Organel-organel pada sel eukariotik dibatasi oleh membran, yang mana membran
sel nya tersusun atas fosfolipid. Kromosomnya tersusun secara linear. Berbeda
dengan sel prokariotik yang tidak memiliki inti yang jelas karena tidak
memiliki membran inti. Organel-organelnya juga tidak dibatasi oleh membran.
Membran plasmanya tersusun atas senyawa peptidoglikan. Krosomosomya tersusun
secara sirkuler( Soediarto, 1991, 17).
VI.
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
dan bahan
a.
alat
·
Mikroskop
·
Gelas obyek dan gelas penutup
·
Pipet tetes
·
Beaker glass
·
Silet baru
·
Lap dari kain kaos
·
Skalpel
b.
bahan
·
Sel epitel rongga mulut
·
Umbi lapis bawang merah
·
Serabut buah kapuk randu
·
Helaian daun bayam
·
Helaian daun rumput
·
Akar bawang merah
·
Jaringan meristem batang jagung (awetan)
·
Penampang melintang akar jagung (awetan)
·
Air
·
Alkohol 70%
·
Larutan methilen blue
·
Kertas hisap
2. Langkah
kerja
Siapkan alat dan
bahan
|
Korek bagian
dalam pipi dengan tusuk gigi
|
Tetesi dengan
larutan methilen blue kemudian tutup
|
Gambar hasil
pengamatan
|
Amati objek
menggunakan lensa okuler dengan kekuatan lemah terlebih dahulu
|
Letakkan preparat
di bawah mikroskop
|
Oleskan korekan
pada gelas benda
|
Menyayat bagian
dalam umbi lapis bawang putih
|
Tetesi hasil
sayatan menggunakan air
|
Gambar hasil
pengamatan
|
Amati dengan
lensa okuler mulai perbesaran lemah
|
Tutup menggunakan
gelas penutup
|
Letakkan pada gelas
objek
|
Letakkan objek di
bawah mikroskop
|
Tetesi kaca benda
dengan air
|
Letakkan helaian
serabut kapuk randu pada gelas objek
|
Amati dari
perbesaran lemah
|
Gambar hasil
pengamatan
|
Letakkan di bawah
mikroskop
|
Tutup dengan kaca
penutup
|
Sayat bagian
kulit daun bayam
|
Letakkan pada
kaca benda
|
Amati mulai dari
perbesaran lemah
|
Gambar hasil
pengamatan
|
Tutup dengan kaca
penutup
|
Letakkan di bawah
mikroskop
|
Tetesi dengan air
|
Sayat bagian
kulit daun rumput
|
Letakkan di bawah
mikroskop
|
Tutup dengan
gelas penutup
|
Letakkan di atas
kaca benda
|
Amati mulai dari
perbesaran lemah
|
Tetesi dengan air
|
Gambar hasil
pengamatan
|
Potong tipis akar
bawang merah
|
Letakkan pada kaca benda
|
Tetesi dengan air
|
Tutup dengan gelas penutup
|
Gambar hasil pengamatan
|
Amati mulai dari perbesaran lemah
|
Ambil awetan
meristem batang jagung
|
Amati mulai dari
perbesaran lemah
|
Gambar hasil
pengamatan
|
Letakkan di bawah
mikroskop
|
Ambil awetan
penampang akar jagung
|
Amati mulai dari
perbesaran lemah
|
Gambar hasil
pengamatan
|
Letakkan di bawah
mikroskop
|
V.
HASIL PENGAMATAN
a. epitel rongga mulut
|
Perbesaran 100 kali
Inti sel
Membran plasma
Sitoplasma
|
b. umbi lapis bawang merah
|
Perbesaran 100 kali
Inti sel
Sitoplasma
Dinding sel
|
c. serabut kapuk randu
9
|
Perbesaran 100 kali
Dinding sel
Ruang sel/sekat
Gelembung udara
|
d. epidermis daun bayam
|
Perbesaran 100 kali
Dinding sel
Stomata
Sitoplasma
|
e. epidermis daun rumput
|
Perbesaran 100 kali
Dinding sel
Sitoplasma
Inti sel
|
f. akar bawang merah
|
Perbesaran 100 kali
Xylem
Folem
Korteks
Epidermis
|
g. jaringan meristem batang jagung
|
Perbesaran 40 kali
Xylem
Floem
Korteks
Epidermis
|
h. penampang melintang akar jagung
|
Perbesaran 100 kali
Xylem
Epidermis
Floem
Bulu akar
Empulur
Endodermis
Korteks
|
VI.
PEMBAHASAN
Sel merupakan struktur terkecil
penyusun tubuh mahluk hidup. Manusia, tumbuhan, ataupun hewan, terdiri dari
berjuta - juta bahkan milyaran sel. Sel mampu melakukan berbagai aktivitas
dalam tubuh mahluk hidup. Hewan dan tumbuhan merupakan organisme multiseluler.
Organel sel hewan dan tumbuhan memiliki kesamaan dan juga perbedaan.
Sel terdiri dari dua macam, yaitu
sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai
membran inti atau yang tidak mempunyai sistem endomembran. Hal ini membuat sel
tersebut mempunyai materi inti sehingga tidak dibatasi oleh membran. Sel
prokariotik juga tidak mempunyai organela yang terbatasi oleh sistem membran. Sedangkan
sel eukariotik adalah sel yang mempunyai membran inti atau mempunyai
endomembran. Sel eukariotik dibatasi oleh adanya sistem membran. Perbedaan yang
paling utama antara sel prokariotik dan eukariotik itu terdapat pada inti sel.
Sel prokariotik tidak mempunyai membran di dalam inti sel. Sedangkan sel
eukariotik mempunyai membran dalam inti sel. Membran inti terdiri dari dua lapis
lipid yaitu membran inti bagian luar dan membran inti bagian dalam.
Bagian
– bagian sel hewan:
1. Membran
sel
Setiap
sel dibatasi oleh suatu membran semipermeabel
yang disebut membran sel. Ferfungsinya sebagai pemberi batas dan bentuk,
difusi masuk dan keluar sel, tempat berlangsungnya rangsangan luar, enzim dan
hormon.
2. Mitokondria
Mitokondria
merupakan organel sitoplasma yang paling besar. Matriks mitokondria mengandung
ribosom dan granula RNA dan DNA. Mitokondria merupakan tempat pembuatan ATP,
tempat reaksi siklus asam trikarboksilat dan respirasi rantai siitokrom.
3. Retikulum
endoplasma (RE)
Merupakan
saluran, kantung pipih, tubulus dan gelembung bermembran. Terbagi menjadi dua,
yaitu RE kasar dan RE halus. Berfungsi sebagai alat transportasi zat dalam sel
itu sendiri, mensintesis lipid dalam sel, dan sintesa protein.
4. Ribosom
Merupakan
badan – badan granular kecil yang terdiri atas RNA ribosom dan protein. Fungsi
dari ribosom yaitu sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
5. Badan
golgi
Merupakan
bagian yang terdiri atas sisterna – sisterna berbentuk ginjal gepeng berdinding
licin dengan saluran – saluran penghubung. Fungsi dari badan golgi yaitu
membentuk vasikula untuk ekskresi, membentuk lisosom, membentuk membran plasma,
dan memproses protein.
6. Lisosom
Merupakan
badan bulat atau tidak beraturan berukuran 0,2 sampai 0,8 mikron. Lisosom
menangkap dan melarutkan unsur – unsur sel yang tua atau tidak diinginkan
seperti debris. Mereka juga menangkap bakteri, virus, dan benda asing lainnya.
7. Peroksisom
Merupakan
badan mikro bermembran, dengan diameter sekitar 0,5 μm. Berfungsi untuk
mengguraikan perokida (H2o2) dari sisa metabolisme
toksik.
8. Vesikel
transpor
Merupakan
vakuol sangat kecil yang berguna untuk mengeluarkan atau memasukkan partikel –
partikel melalui membran sel.
9. Mikrotubulus
Merupakan
organel sel dalam di sitoplasma yang ditemukan pada sel eukariot dan berbentuk
silindris panjang yang berangga dengan diameter dalam sekitar 12 nm dan
diameter dalam 25 nm. Berfungsi melindungi sel dan, memberi bentuk sel, dan
berperan dalam pembentukan flagela, silia, dan sentriol.
10. mikrofilamen
merupakan
organel sel yang terbentuk dari protein aktin dan miasin. Berperan dalam
pergerakan sel dan eksositosis.
11. Sentriol
Merupakan
badan silindris kecil, sekurang – kurangnya terdapat dua buah dalam setiap sel.
Mereka membuat mikrotubulus menurut jalur biasa dan saat pembelahan sel
membentuk mikrotubul spindel dan aster.
12. Inti
sel
Merupakan
badan bermembran berbentuk bulat atau lonjong dengan diameter 4 sampai μm.
Berfungsi sebagai pengatur dan mengendalikan aktivitas sel mulai dari
metabolisme hingga pembelahan sel.
13. Nukleous
Merupakan
badan bulat kecil berjumlah satu atau lebih, terdiri atas massa granular yang
dipekatkan berupa granula nukleo-protein yang mengandung RNA. Berfungsi
membentuk RNA ribosom dengan bantuan pusat organisasi inti.
Bagian
– bagian sel tumbuhan:
1. Membran
sel
Bagian
yang melapisi sel. Bertindak mengatur keluar masuknya zat sehingga juga
berperan mengatur keseimbangan internal sel.
2. Dinding
sel
Merupakan
lapisan terluar sel. Fungsi dari dinding sel yaitu memberi bentuk tubuh sel dan
membantu menjaga tekanan dalam sel.
3. Kloroplas
Merupakan
plastida berwarna hijau yang berfungsi membantu produksi makanan dengan bantuan
cahaya matahari yang disebut fotosintesis.
4. Sitoplasma
Bagian dari
sel tumbuhan tidak termasuk nukleus disebut sitoplasma. Dipenuhi dengan jelly seperti
cairan sitoplasma, organel maksimum yang hadir dalam sitoplasma.
5. Retikulum
endoplasma
Merupakan
bagian yang berbentuk seperti tabung dan terletak di dekat nukleus. Berfungsi
sebagai sintesa protein dan menyimpan steroid dan glikogen.
6. Vakuola
Bagian
sel yang berisi larutan cair berbagai bahan organik dan anorganik yang
kebanyakan merupakan bahan cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme.
7. Inti
sel
Merupakan
pengatur kegiatan sel, dan juga mengandung bahan yang menentukan sifat – sifat turun temurun suatu organisme.
8. Plastida
Organel
sel yang berfungsi dalam proses fotosintesis dan penyimpanan molekul pati.
9. Mitokondria
Mitokondria
memiliki dua dinding yaitu dinding luar dan dinding dalam dan berisi cairan
yang mengandung enzim untuk metabolisme. Merupakan penghasil energi kimia
berupa ATP untuk berfungsinya sel tumbuhan.
10. Ribosom
Ribosom
terbagi menjadi dua, yang pertama ditemukan melekat pada retikulum endoplasma,
sedangkan yang kedua digantung bebas di sitoplasma. Berperan dalam sintesis
protein.
11. Peroksisom
Peroksisom
berperan dalam mencerna asam lemak kompleks, termasuk membantu dalam
fotosintesis.
Perbedaan sel hewan dan tumbuhan
Sel hewan
|
Sel tumbuhan
|
Tidak memiliki dinding sel
|
Memiliki dinding sel
|
Tidak memiliki vakuola
|
Memiliki vakuola
|
Tidak memiliki kloroplas
|
Memiliki kloroplas
|
Memiliki lisosom
|
Tidak memiliki lisosom
|
Memiliki sentrosom
|
Tidak memiliki sentrosom
|
Dari
hasil praktikum yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa terdapat perbedaan
antara sel tumbuhan dan hewan beserta fungsinya. Pada sel hewan tidak terdapat
dinding sel dan kloroplas. Dan pada sel tumbuhan tidak terdapat sentrosom dan
lisosom.
Pada
pengamatan pertama yaitu menggunakan sel epitel rongga mulut. Hasil dari
praktikum yang telah dilakukan, tergambar jelas bahwa sel hewan berbentuk bulat
tidak beraturan dan tidak ada dinding sel sebagaimana yang ada pada sel
tumbuhan. Hanya terdapat 3 bagian, yaitu inti sel yang berfungsi sebagai
pengatur aktivitas sel, kemudian ada membran sel yang berfungsi melindungi inti
sel, dan ada sitoplasma yang berisi cairan untuk melindungi inti sel.
Pengamatan
kedua menggunakan sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa). Bentuk selnya persegi panjang, tersusun rapi dan
sangat rapat sehingga tidak ada ruang
antar sel. Pada sel ini terdapat inti sel sebagai pengatur kegiatan sel,
dinding sel sebagai pelindung bagian dalam sel serta memberi bentuk pada sel,
dan juga ada sitoplasma yang berfungsi melindungi inti sel.
Pada
pengamatan menggunakan serabut buah kapuk randu (Cieba pentandra), tergambar bahwa selnya berbentuk panjang dan
teratur seperti benang, serta halus dan tidak ada benjolan - benjolan. Di
dalamnya terdapat gelembung udara. Terdapat dinding sel sebagai pelindung
bagian dalam sel, dan terdapat sekat atau disebut juga ruang sel.
Epidermis
daun bayam (Amaranthus caudatus) bentuknya
tidak beraturan dan tidak rata, susunannya tidak rapat sehigga terdapat ruang
antar sel. Terdiri dari dinding sel sebagai pelindung yang terletak di bagian
luar, sitoplasma yang berisi cairan, dan stomata yang befungsi untuk pernapasan
tumbuhan tersebut.
Epidermis rumput teki (Cyperus rotundus). Sel berbentuk persegi
panjang, rapi, dan tersusun rapat, sehingga hampir tidak ada ruang antar sel.
Terdiri dari inti sel yang terletak di tengah – tengah, dinding sel bagian luar
yang melindungi bagian di dalamnya, dan sitoplasma berisi cairan dan berfungsi
melindungi inti sel.
Akar bawang merah (Allium cepa). Susunan bagian dalam akar bawang merah cukup tertata
rapi. Terdapat xylem di bagian tengah yang berfungsi mengangkut air mineral dari
tanah, floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dan menyebarkannya ke
seluruh tubuh tumbuhan. Di bagian agak luar terdapat korteks sebagai penyimpan
cadangan makanan, dan di bagian paling luar terdapat epidermis yang melindungi
bagian di dalamnya.
Meristem batang jagung (Zea mays) pembuluh angkutnya pada batang
jagung tersebar merata. Xylem dan floem bergandengan, xylem untuk mengangkut
air dan mineral dari tanah yang diserap oleh akar, floem menyebarkan hasil
fotosintesis. Terdapat korteks yang d kelilingi pembuluh angkut. Di bagian
terluar terdapat epidermis yang melindungi bagian di dalamnya.
Pada penampang melintang akar jagung (Zea mays), hasil pengamatan menunujukan
bahwa pada akar jagung terdapat epidermis di bagian paling luar yang d
sekelilingnya terdapat bulu akar. Di bagian dalam terdapat korteks untuk
menyimpan cadangan makanan. Kemudian di dalamnya lagi terdapat endodermis yang
melindungi jaringan pembuluh. Terdapat floem sebagai pengangkut hasil
fotosintesis dan xylem sebagai pengangkut air dan mineral. Di bagian paling dalam
terdapat empulur yang berfungsi untuk menyimpan nutrisi pada tanaman.
Pada pengamatan sel epitel rongga mulut,
kita menggunakan larutan methilen blue. Fungsi dari larutan itu sendiri adalah
untuk memberi pewarnaan pada sel tersebut. Sel epitel ronggga mulut berwarna
putih, jadi jika tidak menggunakan larutan methilen blue maka sel akan sulit
diamati.
VII.
PENUTUP
1. Kesimpulan
·
Sel merupakan struktur terkecil dari
mahluk hidup. Sel dibedakan menjadi dua, yaitu sel prokariotik dan eukariotik.
Secara umum sel terdiri dari membran sel, inti sel, sitoplasma, mitokondria,
ribosom, lisosom, retikulum endoplasma, badan golgi, vakuola, peroksisom,
kloroplas, sentriol, dan dinding sel. Terdapat perbedaan antara sel hewan dan
sel tumbuhan. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel, kloroplas, dan vakuola yang
tidak dimiliki oleh sel hewan. Sedangkan sel hewan mempunyai lisosom dan
sentrosom yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.
·
Sel mempunyai - bermacam macam bentuk.
Ada yang berbentuk lingkaran tidak beraturan, persegi panjang, dan beraturan.
Susunan antar sel ada yang rapat dan ada yang renggang.
2. Saran
Dari hasil praktikum di atas praktikan
diharapkan dapat lebih mengerti tentang bagian – bagian sel dan fungsinya agar
kedepannya nanti praktikan dapat menjelaskan bagian dan fungsi sel tumbuhan
maupun hewan. Pada saat melakukan penyayat, asisten dosen sebaiknya membantu
karena masih ada beberapa kelompok yang tidak dapat menyayat bahan dengan baik
dan tipis.
DAFTAR PUSTAKA
Bajpai, R.N.
1989. Histologi Dasar. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Campbell, Neil.
2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Kimball, Jhon W.
1983. Biologi Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Loveless, A.R.
1991. Prinsip – prinsip Biologi Tumbuhan
untuk Daerah Tropik.
Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Soediarto, Ahmad., dkk.
1991. Anatomi Tumbuhan.Yongyakarta: Gadjah Mada
University Press.
0 komentar:
Posting Komentar