Sabtu, 04 Juni 2016

laporan biodas bentuk dan struktur sel




LAPORAN PRAKTIKUM
BENTUK DAN STRUKTUR SEL





DISUSUN OLEH:
NAMA            : MUHAMMAD NAILUL ABROR
NIM                : 150210103062
KELOMPOK : 2
NO. HP           : 085645268804           




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
I. JUDUL
            Bentuk dan struktur sel.
II. TUJUAN
            Pada akhir praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat;
1.      Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
2.      Menggambarkan bermacam – macam bentuk sel.
III. BASAR TEORI
            Sel merupakan satuan srtuktur dan fungsi pada hewan dan tumbuhan. Ia merupakan satuan hidup yang paling kecil yang sanggup mandiri. Pertama kali disebut sel oleh Robert Hooke pada tahun 1665 atas dasar jaringan gabus yang diamati melalui lensa pembesar. Virchow dalam tahun 1885 mengemukakan bahwa semua sel berkembang dari sel yang telah ada(Bajpai, 1989: 5).
            Konsep yang menyatakan bahwa sel adalah suatu unit dasar benda hidup telah diakui sejak kurang lebih tahun 1830; dan tidak perlu lagi kita pungkiri bahwa konsep ini menjadi salah satu dasar biologi modern. Konsep ini penting karena dengan menjadikan sel menjadi unit dasar kehidupan, perhatian kita terfokuskan pada suatu struktur benda hidup yang harus kita teliti dan pahami agar biologi sebagai ilmu maju. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa kita memahami kehidupan hanya karena sejauh ini kita  memahami struktur dan fungsi sel(Loveless, 1987: 18).
      Kebanyakan makhluk di bumi terdiri atas banyak sel. Tak dapat disangkal setiapsel itu hidup, tetapi masing-masing dikhususkan untuk melakukan satu atau beberapa fungsi bagi organisme yang menjadikan sel itu bagiannya. jadi, setiap sel bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat dilakukan sendiri(Kimball, 1983 : 87).
Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup. Bahkan terdapat beraneka ragam bentuk kehidupan yang hadir sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiselular; tubuh organisme semacam itu merupakan hasil kerja sama antara banyak jenis sel yang terspesialisasi yang dapat bertahan hidup (survive, sintas) dalam waktu lama secara sendirian. Akan tetapi, bahkan ketika tersusun ke dalam tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan dan organ, sel merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi organisme. Kontraksi sel – sel otot menggerakkan mata anda membaca kalimat ini. Ketika anda memutuskan untuk membalik halaman buku, sel – sel saraf akan meneruskan keputusan itu dari otak ke sel – sel otot pada tangan. Setiap tindakan organisme dimulai pada tingkat selular(Campbell, 2008: 102).
Sel merupakan satuan bermembran yang mengandung organel – organel, protoplasma, dan inti. Organel adalah bangunan terorganisir terdiri atas molekul biologis yang berperan tertentu dalam berfungsinya sel, misalnya mitokondria untuk penyediaan energi dan retikulum endoplasma untuk menghasilkan sekret seperti enzim dan hormon(Bajpai, 1989: 5).
Berdasarkan organisasi internalnya sel dibedakan menjadi dua yaitu, sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan sel eukariotik, namun sel prokariotik memiliki banyak ribosom. Pada sel eukariotik mempunyai inti sel yang dibatasi oleh membran inti yang dinamakan nukleus. Organel-organel pada sel eukariotik dibatasi oleh membran, yang mana membran sel nya tersusun atas fosfolipid. Kromosomnya tersusun secara linear. Berbeda dengan sel prokariotik yang tidak memiliki inti yang jelas karena tidak memiliki membran inti. Organel-organelnya juga tidak dibatasi oleh membran. Membran plasmanya tersusun atas senyawa peptidoglikan. Krosomosomya tersusun secara sirkuler( Soediarto, 1991, 17).

VI. METODE PRAKTIKUM
1.      Alat dan bahan
a. alat
·         Mikroskop
·         Gelas obyek dan gelas penutup
·         Pipet tetes
·         Beaker glass
·         Silet baru
·         Lap dari kain kaos
·         Skalpel
b. bahan
·         Sel epitel rongga mulut
·         Umbi lapis bawang merah
·         Serabut buah kapuk randu
·         Helaian daun bayam
·         Helaian daun rumput
·         Akar bawang merah
·         Jaringan meristem batang jagung (awetan)
·         Penampang melintang akar jagung (awetan)
·         Air
·         Alkohol 70%
·         Larutan methilen blue
·         Kertas hisap
2.      Langkah kerja
Siapkan alat dan bahan
a. Mengamati sel hewan (bahan: epitel rongga mulut)
Korek bagian dalam pipi dengan tusuk gigi
Tetesi dengan larutan methilen blue kemudian tutup
Gambar hasil pengamatan
Amati objek menggunakan lensa okuler dengan kekuatan lemah terlebih dahulu
Letakkan preparat di bawah mikroskop
Oleskan korekan pada gelas benda

Menyayat bagian dalam umbi lapis bawang putih
            b. Mengamati sel tumbuhan (bahan: sel umbi lapis bawang merah)
           
Tetesi hasil sayatan menggunakan air
Gambar hasil pengamatan
Amati dengan lensa okuler mulai perbesaran lemah
Tutup menggunakan gelas penutup
Letakkan pada gelas objek
Letakkan objek di bawah mikroskop
 
Tetesi kaca benda dengan air
            c. Mengamati sel tumbuhan yang berbentuk panjang (serabut kapuk randu)
Letakkan helaian serabut kapuk randu pada gelas objek
Amati dari perbesaran lemah
Gambar hasil pengamatan
Letakkan di bawah mikroskop
Tutup dengan kaca penutup

Sayat bagian kulit daun bayam
            d. Melihat sel berbentuk pipih (epidermis daun bayam)
Letakkan pada kaca benda
Amati mulai dari perbesaran lemah
Gambar hasil pengamatan
Tutup dengan kaca penutup
Letakkan di bawah mikroskop
Tetesi dengan air
 
Sayat bagian kulit daun rumput
            e. Melihat sel berbentuk kubus panjang (epidermis daun rumput)
Letakkan di bawah mikroskop
Tutup dengan gelas penutup
Letakkan di atas kaca benda
Amati mulai dari perbesaran lemah
Tetesi dengan air
Gambar hasil pengamatan

Potong tipis akar bawang merah
            f. Akar bawang merah
Letakkan pada kaca benda
Tetesi dengan air
Tutup dengan gelas penutup
Gambar hasil pengamatan
Amati mulai dari perbesaran lemah
 
Ambil awetan meristem batang jagung
            g. Jaringan meristem batang jagung (awetan)
Amati mulai dari perbesaran lemah

Gambar hasil pengamatan

Letakkan di bawah mikroskop
 
Ambil awetan penampang akar jagung
            h. Penampang melintang akar jagung (awetan)
Amati mulai dari perbesaran lemah
Gambar hasil pengamatan
Letakkan di bawah mikroskop
 
 
V. HASIL PENGAMATAN
a. epitel rongga mulut
Perbesaran 100 kali

     Inti sel

     Membran plasma

     Sitoplasma
b. umbi lapis bawang merah
Perbesaran 100 kali

     Inti sel

     Sitoplasma

     Dinding sel
c. serabut kapuk randu
9
Perbesaran 100 kali

     Dinding sel

     Ruang sel/sekat

     Gelembung udara
d. epidermis daun bayam
Perbesaran 100 kali

     Dinding sel

     Stomata

     Sitoplasma

e. epidermis daun rumput
Perbesaran 100 kali

     Dinding sel

     Sitoplasma

     Inti sel
f. akar bawang merah
Perbesaran 100 kali

     Xylem

     Folem

     Korteks

     Epidermis
g. jaringan meristem batang jagung
Perbesaran 40 kali

      Xylem

      Floem

      Korteks

      Epidermis
h. penampang melintang akar jagung
Perbesaran 100 kali

     Xylem
     Epidermis
     Floem
     Bulu akar
     Empulur
     Endodermis
     Korteks


VI. PEMBAHASAN
            Sel merupakan struktur terkecil penyusun tubuh mahluk hidup. Manusia, tumbuhan, ataupun hewan, terdiri dari berjuta - juta bahkan milyaran sel. Sel mampu melakukan berbagai aktivitas dalam tubuh mahluk hidup. Hewan dan tumbuhan merupakan organisme multiseluler. Organel sel hewan dan tumbuhan memiliki kesamaan dan juga perbedaan.
            Sel terdiri dari dua macam, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Sel prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai membran inti atau yang tidak mempunyai sistem endomembran. Hal ini membuat sel tersebut mempunyai materi inti sehingga tidak dibatasi oleh membran. Sel prokariotik juga tidak mempunyai organela yang terbatasi oleh sistem membran. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang mempunyai membran inti atau mempunyai endomembran. Sel eukariotik dibatasi oleh adanya sistem membran. Perbedaan yang paling utama antara sel prokariotik dan eukariotik itu terdapat pada inti sel. Sel prokariotik tidak mempunyai membran di dalam inti sel. Sedangkan sel eukariotik mempunyai membran dalam inti sel. Membran inti terdiri dari dua lapis lipid yaitu membran inti bagian luar dan membran inti bagian dalam.
           
Bagian – bagian sel hewan:
1.      Membran sel
Setiap sel dibatasi oleh suatu membran semipermeabel yang disebut membran sel. Ferfungsinya sebagai pemberi batas dan bentuk, difusi masuk dan keluar sel, tempat berlangsungnya rangsangan luar, enzim dan hormon.
2.      Mitokondria
Mitokondria merupakan organel sitoplasma yang paling besar. Matriks mitokondria mengandung ribosom dan granula RNA dan DNA. Mitokondria merupakan tempat pembuatan ATP, tempat reaksi siklus asam trikarboksilat dan respirasi rantai siitokrom.
3.      Retikulum endoplasma (RE)
Merupakan saluran, kantung pipih, tubulus dan gelembung bermembran. Terbagi menjadi dua, yaitu RE kasar dan RE halus. Berfungsi sebagai alat transportasi zat dalam sel itu sendiri, mensintesis lipid dalam sel, dan sintesa protein.
4.      Ribosom
Merupakan badan – badan granular kecil yang terdiri atas RNA ribosom dan protein. Fungsi dari ribosom yaitu sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
5.      Badan golgi
Merupakan bagian yang terdiri atas sisterna – sisterna berbentuk ginjal gepeng berdinding licin dengan saluran – saluran penghubung. Fungsi dari badan golgi yaitu membentuk vasikula untuk ekskresi, membentuk lisosom, membentuk membran plasma, dan memproses protein.
6.      Lisosom
Merupakan badan bulat atau tidak beraturan berukuran 0,2 sampai 0,8 mikron. Lisosom menangkap dan melarutkan unsur – unsur sel yang tua atau tidak diinginkan seperti debris. Mereka juga menangkap bakteri, virus, dan benda asing lainnya.
7.      Peroksisom
Merupakan badan mikro bermembran, dengan diameter sekitar 0,5 μm. Berfungsi untuk mengguraikan perokida (H2o2) dari sisa metabolisme toksik.
8.      Vesikel transpor
Merupakan vakuol sangat kecil yang berguna untuk mengeluarkan atau memasukkan partikel – partikel melalui membran sel.
9.      Mikrotubulus
Merupakan organel sel dalam di sitoplasma yang ditemukan pada sel eukariot dan berbentuk silindris panjang yang berangga dengan diameter dalam sekitar 12 nm dan diameter dalam 25 nm. Berfungsi melindungi sel dan, memberi bentuk sel, dan berperan dalam pembentukan flagela, silia, dan sentriol.
10.  mikrofilamen
merupakan organel sel yang terbentuk dari protein aktin dan miasin. Berperan dalam pergerakan sel dan eksositosis.
11.  Sentriol
Merupakan badan silindris kecil, sekurang – kurangnya terdapat dua buah dalam setiap sel. Mereka membuat mikrotubulus menurut jalur biasa dan saat pembelahan sel membentuk mikrotubul spindel dan aster.
12.  Inti sel
Merupakan badan bermembran berbentuk bulat atau lonjong dengan diameter 4 sampai μm. Berfungsi sebagai pengatur dan mengendalikan aktivitas sel mulai dari metabolisme hingga pembelahan sel.
13.  Nukleous
Merupakan badan bulat kecil berjumlah satu atau lebih, terdiri atas massa granular yang dipekatkan berupa granula nukleo-protein yang mengandung RNA. Berfungsi membentuk RNA ribosom dengan bantuan pusat organisasi inti.




Bagian – bagian sel tumbuhan:
1.      Membran sel
Bagian yang melapisi sel. Bertindak mengatur keluar masuknya zat sehingga juga berperan mengatur keseimbangan internal sel.
2.      Dinding sel
Merupakan lapisan terluar sel. Fungsi dari dinding sel yaitu memberi bentuk tubuh sel dan membantu menjaga tekanan dalam sel.
3.      Kloroplas
Merupakan plastida berwarna hijau yang berfungsi membantu produksi makanan dengan bantuan cahaya matahari yang disebut fotosintesis.
4.      Sitoplasma
Bagian dari sel tumbuhan tidak termasuk nukleus disebut sitoplasma. Dipenuhi dengan jelly seperti cairan sitoplasma, organel maksimum yang hadir dalam sitoplasma.
5.      Retikulum endoplasma
Merupakan bagian yang berbentuk seperti tabung dan terletak di dekat nukleus. Berfungsi sebagai sintesa protein dan menyimpan steroid dan glikogen.
6.      Vakuola
Bagian sel yang berisi larutan cair berbagai bahan organik dan anorganik yang kebanyakan merupakan bahan cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme.
7.      Inti sel
Merupakan pengatur kegiatan sel, dan juga mengandung bahan yang menentukan  sifat – sifat turun temurun suatu organisme.
8.      Plastida
Organel sel yang berfungsi dalam proses fotosintesis dan penyimpanan molekul pati.
9.      Mitokondria
Mitokondria memiliki dua dinding yaitu dinding luar dan dinding dalam dan berisi cairan yang mengandung enzim untuk metabolisme. Merupakan penghasil energi kimia berupa ATP untuk berfungsinya sel tumbuhan.
10.  Ribosom
Ribosom terbagi menjadi dua, yang pertama ditemukan melekat pada retikulum endoplasma, sedangkan yang kedua digantung bebas di sitoplasma. Berperan dalam sintesis protein.
11.  Peroksisom
Peroksisom berperan dalam mencerna asam lemak kompleks, termasuk membantu dalam fotosintesis.
            Perbedaan sel hewan dan tumbuhan
Sel hewan
Sel tumbuhan
Tidak memiliki dinding sel
Memiliki dinding sel
Tidak memiliki vakuola
Memiliki vakuola
Tidak memiliki kloroplas
Memiliki kloroplas
Memiliki lisosom
Tidak memiliki lisosom
Memiliki sentrosom
Tidak memiliki sentrosom
           
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa terdapat perbedaan antara sel tumbuhan dan hewan beserta fungsinya. Pada sel hewan tidak terdapat dinding sel dan kloroplas. Dan pada sel tumbuhan tidak terdapat sentrosom dan lisosom.
Pada pengamatan pertama yaitu menggunakan sel epitel rongga mulut. Hasil dari praktikum yang telah dilakukan, tergambar jelas bahwa sel hewan berbentuk bulat tidak beraturan dan tidak ada dinding sel sebagaimana yang ada pada sel tumbuhan. Hanya terdapat 3 bagian, yaitu inti sel yang berfungsi sebagai pengatur aktivitas sel, kemudian ada membran sel yang berfungsi melindungi inti sel, dan ada sitoplasma yang berisi cairan untuk melindungi inti sel.
Pengamatan kedua menggunakan sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa). Bentuk selnya persegi panjang, tersusun rapi dan sangat  rapat sehingga tidak ada ruang antar sel. Pada sel ini terdapat inti sel sebagai pengatur kegiatan sel, dinding sel sebagai pelindung bagian dalam sel serta memberi bentuk pada sel, dan juga ada sitoplasma yang berfungsi melindungi inti sel.
Pada pengamatan menggunakan serabut buah kapuk randu (Cieba pentandra), tergambar bahwa selnya berbentuk panjang dan teratur seperti benang, serta halus dan tidak ada benjolan - benjolan. Di dalamnya terdapat gelembung udara. Terdapat dinding sel sebagai pelindung bagian dalam sel, dan terdapat sekat atau disebut juga ruang sel.
Epidermis daun bayam (Amaranthus caudatus) bentuknya tidak beraturan dan tidak rata, susunannya tidak rapat sehigga terdapat ruang antar sel. Terdiri dari dinding sel sebagai pelindung yang terletak di bagian luar, sitoplasma yang berisi cairan, dan stomata yang befungsi untuk pernapasan tumbuhan tersebut.
Epidermis rumput teki (Cyperus rotundus). Sel berbentuk persegi panjang, rapi, dan tersusun rapat, sehingga hampir tidak ada ruang antar sel. Terdiri dari inti sel yang terletak di tengah – tengah, dinding sel bagian luar yang melindungi bagian di dalamnya, dan sitoplasma berisi cairan dan berfungsi melindungi inti sel.
Akar bawang merah (Allium cepa). Susunan bagian dalam akar bawang merah cukup tertata rapi. Terdapat xylem di bagian tengah yang berfungsi mengangkut air mineral dari tanah, floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dan menyebarkannya ke seluruh tubuh tumbuhan. Di bagian agak luar terdapat korteks sebagai penyimpan cadangan makanan, dan di bagian paling luar terdapat epidermis yang melindungi bagian di dalamnya.
Meristem batang jagung (Zea mays) pembuluh angkutnya pada batang jagung tersebar merata. Xylem dan floem bergandengan, xylem untuk mengangkut air dan mineral dari tanah yang diserap oleh akar, floem menyebarkan hasil fotosintesis. Terdapat korteks yang d kelilingi pembuluh angkut. Di bagian terluar terdapat epidermis yang melindungi bagian di dalamnya.
Pada penampang melintang akar jagung (Zea mays), hasil pengamatan menunujukan bahwa pada akar jagung terdapat epidermis di bagian paling luar yang d sekelilingnya terdapat bulu akar. Di bagian dalam terdapat korteks untuk menyimpan cadangan makanan. Kemudian di dalamnya lagi terdapat endodermis yang melindungi jaringan pembuluh. Terdapat floem sebagai pengangkut hasil fotosintesis dan xylem sebagai pengangkut air dan mineral. Di bagian paling dalam terdapat empulur yang berfungsi untuk menyimpan nutrisi pada tanaman.
Pada pengamatan sel epitel rongga mulut, kita menggunakan larutan methilen blue. Fungsi dari larutan itu sendiri adalah untuk memberi pewarnaan pada sel tersebut. Sel epitel ronggga mulut berwarna putih, jadi jika tidak menggunakan larutan methilen blue maka sel akan sulit diamati.

VII. PENUTUP
1.      Kesimpulan
·         Sel merupakan struktur terkecil dari mahluk hidup. Sel dibedakan menjadi dua, yaitu sel prokariotik dan eukariotik. Secara umum sel terdiri dari membran sel, inti sel, sitoplasma, mitokondria, ribosom, lisosom, retikulum endoplasma, badan golgi, vakuola, peroksisom, kloroplas, sentriol, dan dinding sel. Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel, kloroplas, dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sedangkan sel hewan mempunyai lisosom dan sentrosom yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.
·         Sel mempunyai - bermacam macam bentuk. Ada yang berbentuk lingkaran tidak beraturan, persegi panjang, dan beraturan. Susunan antar sel ada yang rapat dan ada yang renggang.
2.      Saran
Dari hasil praktikum di atas praktikan diharapkan dapat lebih mengerti tentang bagian – bagian sel dan fungsinya agar kedepannya nanti praktikan dapat menjelaskan bagian dan fungsi sel tumbuhan maupun hewan. Pada saat melakukan penyayat, asisten dosen sebaiknya membantu karena masih ada beberapa kelompok yang tidak dapat menyayat bahan dengan baik dan tipis.


DAFTAR PUSTAKA

Bajpai, R.N. 1989. Histologi Dasar. Jakarta: Binarupa Aksara.
Campbell, Neil. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kimball, Jhon W. 1983. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Loveless, A.R. 1991. Prinsip – prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Soediarto, Ahmad., dkk. 1991. Anatomi Tumbuhan.Yongyakarta: Gadjah Mada
University Press.

0 komentar:

Posting Komentar