Sabtu, 04 Juni 2016

laporan biodas jaringan pada hewan




LAPORAN PRAKTIKUM
MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN





DISUSUN OLEH:
NAMA            : MUHAMMAD NAILUL ABROR
NIM                : 150210103062
KELOMPOK : 2
NO. HP           : 085645268804           




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
I. JUDUL
            Mempelajari Jaringan pada Hewan.
II. TUJUAN
Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jaringan – jaringan penyusun pada hewan.
III. DASAR TEORI
Jaringan adalah kumpulan sel – sel sebagian besar sejenis yang dikhususkan untuk melaksakan fungsi umum bersama. Jaringan digolongkan ke dalam empat jaringan dasar tubuh dengan susunan dan fungsi yang berbeda.
1. epitel: adalah selapis atau lapisan – lapisan sel yang membatasi permukaan tubuh, saluran dan rongga tubuh. Mereka juga membentuk kelenjar.
2. jaringan ikat: mempunyai fungsi penghubung dan penyokong.
Jaringan otot :dikhususkan untuk menghasilkan gerakan karena memiliki kemampuan untuk berkontraksi.
4. jaringan saraf: dikhususkan untuk konduksi, integrasi dan meneruskan rangsangan(Bajpai, 1989: 13).
            (Epi = diatas, thelia = puting, pentil). Epitel merupakan lapisan sel yang membatasi permukaan badan, kulit, dan membran mukosa. Sel – sel itu mungkin tersusun selapis atau dalam beberapa lapisan; mereka terletak di atas suatu membran basal yang terdiri atas substansi amorf non-selular, terutama mukopolisakarida(Bajpai, 1989: 15).
            Bentuk  jaringan epitel pada dasarnya dapat dibedakan atas dasar bentukan sel  dan  jumlah  lapisannya.  Jaringan  epitel  dapat  terdiri  atas  selapis  sel  atau  bertingkat yang terdiri atas dua atau lebih lapisan. Bentuk sel individu dapat berbentuk pipih, kubus, dan kolumner. Sel – sel bertingkat semu atau pseudostratifield kolumnar yang bersilia dapat dibedakan dengan melihat nukleus epitelnya(Rachmawati, 2007: 196).
            Jaringan ikat. Fungsi yang paling umum dari jaringan ikat (Connentive tissue) adalah untuk mengikat dan mendukung  jaringan – jaringan lain di dalam tubuh.  Jaringan ikat terdiri dari populasi sel – sel longgar yang tersebar di seluruh matriks ekstraseluler. Matriks umumnya terdiri dari jejaring serat yang tertanam dalam fondasi seragam yang mungkin cair, serupa jel, atau padat. Variasi pada struktur matriks ini tercermin pada keenam tipe utama jaringan ikat pada vertebrata: jaringan ikat longgar, kartilago, jaringan ikat serat, jaringan adiposa, darah, tulang(Campbell, 2008: 11).
            Jaringan otot terdiri atas kumpulan serat (sel) otot yang diikat dan dibungkus selubung jaringan ikat. Setiap serat dibungkus selubung jaringan ikat yang disebut endomisium. Sejumlah serat otot membentuk fesikel otot. Setiap fesikel dibungkus sarung jaringan ikat yang disebut perimisium. Sejumlah fesikel otot teratur membentuk sebuah otot, yang keseluruhannya dibungkus selubung jaringan ikat kuat yang disebut epimisium(Bajpai, 1989: 59).
            Jaringan saraf secara anatomis terdiri atas susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi. Keduanya mempunyai ciri histologi yang khas. Jaringan saraf tepi sepintas mirip jaringan ikat pada kolagen. Perhatikan dan kenali benar perbedaannya(Wonodirekso, 2003: 49).
            Fungsi jaringan saraf (nervous tissue) adalah untuk mengindra rangsangan dan mentransmisikan sinyal – sinyal dalam bentuk impuls – impuls saraf dari satu bagian hewan ke bagian yang lain. Jaringan saraf mengandung neuron atau sel saraf, yang memiliki penjuluran bernama akson yang terspesialisasi secara unik untuk mentransmisikan impuls – impuls saraf. Jaringan saraf juga mencakup berbagai bentuk sel glial (glial cells), atau glia, yang membantu menyediakan makanan, menginsulasi, dan menyegarkan kembali neuron. Pada kebanyakan hewan, konsentrasi jaringan saraf membentuk otak, yaitu pusan pengolahan informasi. Seperti yang akan kita bahas berikutnya, neuron memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola banyak fungsi fisiologis hewan(campbell, 2008: 11).

VI. METODE PRAKTIKUM
1.      Alat dan bahan
a. Alat
·         Mikroskop
b. Bahan
·         Berupa preparat awetan jaringan epitelium, ikat, otot dan saraf.
2.      Langkah kerja













Rounded Rectangle: Ambli preparat awetan jaringan epitel, ikat, otot, dan saraf





Rounded Rectangle: Letakkan di bawah mikroskop



Rounded Rectangle: Amati mulai dari perbesaran terlemah







Rounded Rectangle: Gambar hasil pengamatan



Rounded Rectangle: Beri nama pada tiap bagian - bagiannya

 









V. HASIL PENGAMATAN
Otot polos
    Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151011_131718.jpg
Perbesaran 40 kali

     Inti sel

     Membran

     sitoplasma
Jaringan otot jantung
  Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151011_131724.jpg
Perbesaran 40 kali

     Inti sel

     Membran

     Sitoplasma
Jaringan otot rangka pada esofagus
Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151011_131733.jpg
Perbesaran 400 kali

     Inti

     Membran sel

     sitoplasma
Epitel kolumner usus halus
Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151011_131742.jpg
Perbesaran 100 kali

     Inti

     Membran basalis

     Sitoplasma

     Lumen
Epitel kubus selapis ginjal
Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151011_131746.jpg
perbesaran 100 kali

     Inti

     Membran basalis

     Sitoplasma

     Lumen
Jaringan rawan hyalin
Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151011_131809.jpg
Perbesaran 100 kali

     Kondroblast

     Kondrosit
Jaringan tulang kompak
Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151011_131819.jpg
Perbesaran 100 kali

     Saluran havers

     Kanalikuli

     Osteon
Jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk
Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151013_170823.jpg
Perbesaran 100 kali

     Lumen

     Membran basalis
Jaringan saraf otak
Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151013_170827.jpg
Perbesaran 100 kali

     Inti sel

     Zat putih

     Membran sel

     Ujung saraf
Jaringan ikat padat teratur
 Description: C:\Users\USER\Videos\New folder\IMG_20151013_171402.jpg
perbesaran 100 kali

     Serabut kolagen

     Serabut elastin

     Fibroblas

    


VI. PEMBAHASAN
            Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki fungsi dan bentuk tertentu. Jaringan dikelompokkan dalam 4 golongan, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan epitel adalah sebuah lapisan yang terdiri dari sel – sel yang membantu melindungi dan menutupi seluruh permukaan dari suatu organ. Jaringan epitel terdiri atas jaringan epitel pipih selapis, epitel kubus selapis, dan epitel kolumner. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat sel – sel dan mengikat suatu jaringan dengan jaringan lainnya, serta menyokong dan melindungi bagian – bagian tubuh. Jaringan ikat dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, tulang, dan darah. Jaringan otot adalah jaringan yang terdiri dari sel – sel otot yang berfungsi menggerakkan organ – organ tubuh. Jaringan otot terbagi atas otot polos, otot bergaris lintang, otot jantung. Jaringan saraf adalah jaringan yang  bereaksi terhadap rangsangan dan berfungsi menghantarkan impuls – impuls saraf. Jaringan ini terdiri atas neuron dan neuroglia.
            Pada pembahasan hasil pengamatan, pertama kita akan membahas jaringan otot. Pertama yaitu otot polos. Pada otot polos terdapat inti  yang berfungsi sebagai pengatur, membran yaitu lapisan yang berfungsi sebagai pelindung sel otot polos, sitoplasma yaitu bagian yang berisi cairan sebagai tempat miofribil dan miofilamen berada. Yang kedua adalah otot jantung. Pada otot jantung terdapat inti sel sebagai pengatur, membran sebagai pelindung, dan sitoplasma yang berisi cairan sebagai tempat miofibril dan miofilamen. Yang ketiga yaitu otot rangka pada esofagus. Terdapat inti yang berfungsi sebagai pengatur, kemudian ada membran yang berupa lapisan sebagai pelindung sel, dan ada sitoplasma yang berisi cairan sebagai tempat miofilamen dan miofibil berada.
            Pada pembahasan kedua kita akan membahas tentang jaringan epitel. Pertama yaitu epitel kolumner pada usus halus terdapat inti sel yang berfungsi mengatur kegiatan sel, kemudian ada sitoplasma yang berisi cairan sebagai pelindung ini sel, membran basalis yang berfungsi sebagai tempat melekatnya sel dan inti sel, dan terdapat lumen yang berfungsi sabagai tempat penyimpanan zat – zat makanan yang diperlukan oleh sel itu sendiri. Yang kedua kita akan membahas epitel kubus pada ginjal. Terdapat inti sel yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel, kemudian ada membran basalis yang berfungsi sebagai pelindung bagian dalam sel, sitoplasma sebagai tempat yang berisi cairan untuk melindungi inti sel, lumen sebagai tempat penyimpanan zat makanan yang diperlukan sel. Ketiga adalah jaringan epitel pipih berlapis tidak menanduk. Pada jenis epitel ini, terdapat lumen dan membran basalis. Lumen berfungsi sebagai tempatnya zat makanan, sedangkan membran basalis berfungsi sebagai lapisan yang melindungi bagian dalam sel.
            Pembahasan yang ketiga yaitu mengenai jaringan ikat. Pertama, ada jaringan rawan hyalin. Terdapat kondroblast dan kondrosit. Kondroblast adalah sel yang berasal dari stem sel mesenkim yang kemudian membentuk kondrosit. Sedangkan kondrosit yaitu tulang rawan itu sendiri. Kedua adalah jaringan ikat padat teratur. Terdapat serabut kolagen yang sifatnya tidak elastis, kuat, dan mudah sobek. Serabut kolagen berfungsi mnghubungkan otot dan tulang. Kemudian ada serabut elastin yang terdiri dari mukopolisakarida dan protein serta dikelilingi oleh glikoprotein yang disebut fibrillin. Terdapat fibroblas, yaitu sel yang berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan protein. Yang terakhir yaitu jaringan tulang kompak. Pada bagian ini terdapat saluran havers, yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, Kanalikuli yaitu saluran-saluran halus dalam matriks dan merupakan tempat uluran sitoplasma osteosit, dan osteon, yaitu bagian tulang yang keras.
            Pembahasan yang keempat yaitu jaringan saraf otak. Pada jaringan ini terdapat inti sel, membran sel, zat putih, dan ujung saraf. fungsi dari inti sel yaitu sebagai pengatur atau pengkoordinasi kegiatan sel, kemudian ada membran sel yang berfungsi sebagai lapisan yang melindungi inti sel, dan ujung saraf yang berfungsi menghantarkan impuls atau rangsangan.
           



Letak jaringan epitel:
Epitel pipih selapis
Epitel kubus selapis
Epitel kolumner
- Pembuluh limfa
- Alveolus
- Peritonium
- Pembuluh darah
- Glomerulus
- Lensa mata
- Permukaan ovarium
- Retina mata
- Saluran nefron ginjal
- Kelenjar tiroid
- Lambung
- Usus
- Kelenjar pencernaan
- Kantong empedu
- Uterus

            Perbedaan jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot:
Jaringan Epitel
Jaringan Ikat
Jaringan Otot
- Susunan selnya rapat
- Melapisi permukaan dalam maupun permukaan luar tubuh
- Matriks ekstraselulernya sedikit
- Letak selnya berjauhan
- Menyokong, mendukung, dan menyekat bagian tubuh
- Matriks ekstraselulernya banyak
- Selnya memanjang
- Sebagai alat gerak pada tubuh

- Matriks ekstraselulernya cukup banyak

            Perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot jantung:
Otot Polos
Otot Lurik
Otot Jantung
- Inti sel terletak di tengah
- Berinti satu
- Melekat pada organ dalam
- Bergerak secara tak sadar

- Tidak mudah lelah
- Berbentuk gelendong
- Inti sel terletak di tepi

- Berinti banyak
- Melekat pada rangka

- Bergerak secara sadar

 - Mudah lelah
- Berbentuk silindris
- Inti sel terletak di tengah
- Berinti satu
- Melekat pada jantung

- Bergerak secara tak sadar
- tidak mudah lelah
- Bercabang
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel yang berfungsi menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson, dendrit yang berfungsi untuk menerima dan mengirim rangsangan ke badan sel, dan akson yang berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.
Description: E:\presentase-ipa-5-638.jpg
Saraf bekerja melalui jaringan kompleks neuron yang merupakan fungsi dasar sel – sel dari sistem saraf. Terdapat tiga macam neuron, yaitu neuron sensorik yang berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke sistem saraf pusat, neuron motorik yang berfungsi mengirim rangsangan dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar, dan interneuron. Neuron sensorik akan mengirim rangsangan yang diterima oleh alat indera ke otak atau sumsum tulang belakang. Kemudian otak akan akan memproses dan mengolah rangsangan tersebut. Kemudian rangsangan tersebut akan dibawa dari otak menuju neuron motorik, dan akhirnya terjadi respon berupa gerakan.
1.      Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak. Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak dan saraf sumsum tulang belakang. Sebagai bukti adanya penghantaran impuls oleh saraf adalah timbulnya gerak pada anggota tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena proses yang disadari yang disebut juga gerak sadar.  Gerakan biasa atau gerak sadar yaitu gerak yang terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur impuls tersebut dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, lalu ke saraf sensorik sebagai penghantar impuls, kemudian dibawa ke saraf pusat yaitu otak untuk diolah. Akhirnya muncul tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik menuju ke efektor dalam bentuk gerak yang disadari.
Skema terjadinya gerak sadar:
Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak - sel saraf motorik - efektor- tanggapan

2.      Sistem Saraf Tidak Sadar (Saraf Otonom)
Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ- organ dalam. Sistem saraf tak sadar menyebabkan gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks. Impuls saraf pada gerak refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.                  
Skema terjadinya gerak refleks :
Stimulus pada organ reseptor – sel saraf sensorik – sel penghubung pada sumsum tulang belakang – sel saraf motorik – respon pada organ efektor.








VII. PENUTUP
1.      Kesimpulan
Jaringan – jaringan penyusun pada hewan dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri atas epitel pipih selapis, epitel kubus selapis, dan epitel kolumner. Jaringan ikat terdiri dari jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan rawan, darah, dan tulang. Jaringan otot terdiri dari otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Sedangan jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia.
2.      Saran
Setelah selesai praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang jaringan – jaringan pada hewan baik itu macam – macamnya, fungsinya, cara kerjanya, maupun letaknya. Untuk asisten dosen diharapkan dapat memberikan sedikit penjelasan kepada mahasiwa tentang benda yang diamati setelah selesai melakukan pengamatan.














DAFTAR PUSTAKA

Bajpai, R.N. 1989. Histologi dasar. Jakarta: Binarupa Aksara.
Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokrates.
Campbell, Neil. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Rachmawati, Fida dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press.
Wonodirekso, Sugito. 2003. Penuntun Praktikum Histologi. Jakarta: Dian Rakyat.

0 komentar:

Posting Komentar